Beberapa
waktu yang lalu aku bikin suatu cake. Awalnya sih pingin bikin seperti rainbow
cake begitu, tapi berhubung dirumah adanya oven yang pakai kompor jadi sulit
untuk ngatur suhunya makanya bikin ombre cake kukus aja.
Sebenernya
ombre cake itu masih masuk family rainbow cake, pada dasarnya sama-sama cake
berlapis banyak yang dilapisi dan dibalut butter cream. Tapi rainbow cake tetep
punya perbedaan dengan ombre cake, bedanya dari warna yang digunakan.
Nah,
lebih jelasnya begini, rainbow cake terdiri dari 6 lapisan dimana tiap
lapisannya memiliki warna yang berbeda-beda yang diadopsi dari warna pelangi
yaitu lapisan paling atas merah diikuti jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan lapisan
paling bawah berwarna ungu.
Sedangkan
ombre cake juga memiliki 6 lapis tapi warna yang digunakan pada tiap lapisan
merupakan gradasi dari satu warna. Gambarannya seperti ini, misal warna yang
kita mau adalah merah muda, nah lapisan yang paling atas adalah lapisan dengan
warna merah muda paling soft, dan semakin ke bawah warnanya akan semakin pekat
karena pewarna yang digunakan jumlahnya semakin intens. Dibandingkan dengan
rainbow cake yang warnanya terlalu ramai, ombre cake memberikan pilihan cake
dengan warna yang lembut dan lebih manis.
Untuk
resep ombre cake sendiri ada banyak di internet, kebetulan kemarin yang aku
pakai adalah resep rainbow cake kukus tapi pewarna yang aku pakai cuma 1 warna
jadi hasilnya akan seperti ombre cake tapi dalam bentuk kukus. Resepnya aku
dapat dari sini.
Ini nih hasil ombre cake kukus buatanku
Ombre cake
yang aku buat ini gak pakai butter cream karena waktu mau bikin butter cream
aku baru tau kalo salah beli mentega. Mentega yang aku beli bukan yang tanpa
garam, alhasil butter creamnya gagal total. Makanya olesan yang dipakai tiap lapisannya cuma pakai selai nanas. Selain
itu biasanya ombre cake maupun rainbow cake terdiri dari 6 lapis, tapi karena
ketebalan tiap lapisannya gak aku perhitungin akhirnya cuma jadi 4 lapis aja. LOL.
Sebenernya resep butter cream untuk olesan cakenya aku
dapat dari sini.
Secara keseluruhan ombre cake kukus yang sudah aku buat
itu mengenyangkan, aroma telurnya tajam, terus rasanya terlalu manis, tapi gak
ada masalah dengan teksturnya. Sayangnya bagian atas pada tiap lapisan
bergelombang, padahal tutup kukusan yang aku pakai sudah aku bungkus menggunakan
kain serbet mungkin uap air yang dihasilkan terlalu banyak sehingga airnya tetep
menetes ke adonan sehingga permukaan cake menjadi tidak rata.
Ternyata bener ya kata orang, walaupun bikin cake atau
masakan pakai resep tetep aja harus disesuaikan sama selera masing-masing
orang. Maka dari pada itu yang mau aku bahas sekarang adalah ulasan tentang
ombre cake yang sudah aku buat.
Dari resep itu, untuk membuat rainbow cake / ombre cake
kukus membutuhkan 8 butir telur (digunakan bagian kuning dan putihnya). Ternyata
cake yang dihasilnya memiliki aroma bener-bener telur (tapi bukan bau amis),
mungkin agak sulit menjelaskannya tapi bisa dibayangkan cake yang terlalu
banyak menggunakan telur aromanya akan berbeda dengan cake-cake yang lain,
penggunaan telur yang terlalu berlebih ini mungkin yang berberikan efek cake
yang berat dan mengenyangkan. Mungkin pengurangan jumlah telur dapat mengurangi
efek tersebut, tapi masih belum aku uji coba ulang apakah pengurangan jumlah
telur akan berpengaruh terhadap tekstur dan kelembutan cake yang dihasilkan :)
Sebenernya aku termasuk orang yang suka sama manis, tapi
ternyata 300 gr gula pasir yang digunakan masih terlalu manis buat aku. Jadi
kalo misalnya mau bikin cake seperti resep diatas mungkin jumlah gula pasirnya
bisa dikurangin. Selain itu rasa manis kan tidak hanya dari cakenya bisa juga
dari selai maupun butter cream yang digunakan sebagai olesan dan penutup, jadi
faktor-faktor lain diluar adonan cake juga tetap harus dipertimbangkan untuk
menghasilkan ‘a whole cake’ dengan rasa manis yang pas.
Diresep disebutkan klo menggunakan emulsifier, awalnya
aku bingung apa sebenarnya emulsifier itu, begitu browsing diinternet ternyata ada
beberapa merek dagang dari emulsifier, kebetulan yang aku pakai adalah TBM. Tapi
sayangnya dari artikel-artikel yang ada diinternet menyebutkan bahwa kehalalan
dari cake emulsifier ini masih diragukan karena tidak disebutkan berasal dari
hewan apa. Nah, pada salah satu blog ada yang menyatakan bahwa penggunaan cake
emulsifier ini dapat diganti dengan menggunakan kuning telur, tapi sayangnya
tidak disebutkan berapa banyak penggunaan kuning telur tersebut. Untuk resep
yang aku pakai ini penggantian cake emulsifier dengan kuning telur mungkin
justru akan menimbulkan masalah baru, karena jumlah telur diadonan akan semakin
banyak sehingga akan mempertajam aroma telur pada cake. Jadi tetep harus
disusuaikan dengan resep yang dipakai juga.
Sekarang kita beralih ke pewarna makanan yang digunakan. Di
pasaran terdapat berbagai merek dan jenis pewarna makanan begitu pula harganya.
Untuk pewarna dalam bentuk cair ada yang harganya berkisar 1800 – 4000. Pewarna
yang aku pakai pewarna yang murah yang cuma 1800, mungkin harga menentukan
kualitasnya ya, karena waktu pewarna dicampurkan pada adonan muncul titik-titik
warna pada adonan. Aku kurang tau apakah semua pewarna akan memberikan hasil
yang sama seperti ataukah kebetulan saja pewarna yang aku gunakan memberikan
hasil begitu. Namun setelah dikukus titik-titik tersebut tidak tampak lagi,
sehingga tidak mempengaruhi penampakan cake.
Oke, sepertinya semua ulasan tentang ombre cake kukus
yang aku buat sudah aku sampaikan semua. Jadi kalau besok ada yang mau bikin
cake dari resep yang sama, sudah tau apa yang harus diperhatikan sehingga
cakenya bisa lebih enak dari pada resep aslinya. Semoga ulasan ini bisa
membantu :)
PS: Silahkan lihat juga postingan 17 Desember
PS: Silahkan lihat juga postingan 17 Desember