Selasa, 08 Desember 2009

Jakarta International Film Festival 2009 : Dibuka Dengan Sang Pemimpi

Dari ajang perhelatan Jakarta Internasional Film Festival yang ke 11 atau disingkat JIFFest 11 yang resmi dibuka pada 4 Desember ini, berbagai film dari manca negara dan dari dalam negeri sendiri akan dipertontonkan kepada masyarakat. Total terdapat 114 judul film yang berbeda dari 24 negara peserta. Walau sempat ada pro dan kontra tentang pelarangan film Balibo yang disutradarai Robert Connolly oleh Lembaga Sensor Film, namun rupanya tidak mengurangi kemeriahan malam itu. Jiffest biasanya selalu di buka dengan penayangan film luar negeri dan mendapat sambutan hangat dari para penontonnya. Namun kali ini film karya sutradara muda dan berbakat Riri Riza yang berjudul Sang Pemimpi menjadi pembuka Jiffest ke 11. Hal ini merupakan kali pertama dalam sejarah Jiffest berlangsung. Sang sutradara pun merasa sangat bangga mendapat kepercayaan ini. “Jiffest adalah sebuah ajang penting, untuk cinema pasca reformasi, dimana kita menandai reformasi dimulai itu ada saat tahun 1998, dimana ada beberapa film penting dirilis dan juga Jiffest dimulai, jadi kalau setelah sebelas tahun akhirnya film Indonesia diputar sebagai film pembuka Jiffest dan kebetulan itu film saya, saya sangat bangga,” ujarnya saat pembukaan Jiffest ke 11. Sejak kali pertama di adakan di tahun 1999, hanya ada 4 film indonesia dalam tahun itu. Sepuluh tahun kemudian jumlah itu mencapai 100 judul film yang diikutkan pada penyelenggaran Jiffest. Total tahun ini ada 15 judul film yang diikutkan dalam acara yang rutin dilaksanakan setiap satu tahun ini. 3 Doa 3 Cinta, Babi Buta Yang Ingin Terbang, Bukan Cinta Biasa, Cin(t)a, Garuda Di Dadaku, Get Married 2, Identitas, Jermal, Kado Hari Jadi, Keramat, King, Merantau, Pintu Terlarang, Romeo Juliet dan Under The Tree adalah film-film yang akan meramaikan acara yang rencananya akan berlangsung sampai tanggal 14 Desember ini. “Tak bisa dipungkiri, JIFFest adalah sebuah festival secara keseluruhan yang menjadi etalase perkembangan film Indonesia di mata pelaku film internasional,” ujar Lalu Roisamri selaku Festival Director JIFFest ke 11. Jadi sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya kita bangga akan hasil karya industri kreatif dalam negeri, toh hasilnya tak mengecewakan dan terbukti dengan banyaknya film Indonesia yang menang di berbagai festival Internasional. Maju terus film Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 08 Desember 2009

Jakarta International Film Festival 2009 : Dibuka Dengan Sang Pemimpi

Dari ajang perhelatan Jakarta Internasional Film Festival yang ke 11 atau disingkat JIFFest 11 yang resmi dibuka pada 4 Desember ini, berbagai film dari manca negara dan dari dalam negeri sendiri akan dipertontonkan kepada masyarakat. Total terdapat 114 judul film yang berbeda dari 24 negara peserta. Walau sempat ada pro dan kontra tentang pelarangan film Balibo yang disutradarai Robert Connolly oleh Lembaga Sensor Film, namun rupanya tidak mengurangi kemeriahan malam itu. Jiffest biasanya selalu di buka dengan penayangan film luar negeri dan mendapat sambutan hangat dari para penontonnya. Namun kali ini film karya sutradara muda dan berbakat Riri Riza yang berjudul Sang Pemimpi menjadi pembuka Jiffest ke 11. Hal ini merupakan kali pertama dalam sejarah Jiffest berlangsung. Sang sutradara pun merasa sangat bangga mendapat kepercayaan ini. “Jiffest adalah sebuah ajang penting, untuk cinema pasca reformasi, dimana kita menandai reformasi dimulai itu ada saat tahun 1998, dimana ada beberapa film penting dirilis dan juga Jiffest dimulai, jadi kalau setelah sebelas tahun akhirnya film Indonesia diputar sebagai film pembuka Jiffest dan kebetulan itu film saya, saya sangat bangga,” ujarnya saat pembukaan Jiffest ke 11. Sejak kali pertama di adakan di tahun 1999, hanya ada 4 film indonesia dalam tahun itu. Sepuluh tahun kemudian jumlah itu mencapai 100 judul film yang diikutkan pada penyelenggaran Jiffest. Total tahun ini ada 15 judul film yang diikutkan dalam acara yang rutin dilaksanakan setiap satu tahun ini. 3 Doa 3 Cinta, Babi Buta Yang Ingin Terbang, Bukan Cinta Biasa, Cin(t)a, Garuda Di Dadaku, Get Married 2, Identitas, Jermal, Kado Hari Jadi, Keramat, King, Merantau, Pintu Terlarang, Romeo Juliet dan Under The Tree adalah film-film yang akan meramaikan acara yang rencananya akan berlangsung sampai tanggal 14 Desember ini. “Tak bisa dipungkiri, JIFFest adalah sebuah festival secara keseluruhan yang menjadi etalase perkembangan film Indonesia di mata pelaku film internasional,” ujar Lalu Roisamri selaku Festival Director JIFFest ke 11. Jadi sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya kita bangga akan hasil karya industri kreatif dalam negeri, toh hasilnya tak mengecewakan dan terbukti dengan banyaknya film Indonesia yang menang di berbagai festival Internasional. Maju terus film Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar